Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 29

29. Maka tatkala Musa telah menyelesaikan waktu yang ditentukan dan dia berangkat dengan keluarganya, dilihatnyalah api di lereng gunung 1120) ia berkata kepada keluarganya: “Tunggulah (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah – mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu dari (tempat) api itu atau (membawa) sesuluh api, agar kamu dapat menghangatkan badan.”

1120). Setelah Musa A.S. menyelesaikan perjanjian dengan Syu’aib A.S. ia berangkat bersama keluarganya dengan sejumlah kambing yang diberi mertuanya, maka pada suatu malam yang sangat gelap dan dingin Musa A.S. tiba di suatu tempat tetapi setiap beliau menghidupkan api, api itu tidak mau menyala. Hal itu sangat mengherankan Musa, maka ia berkata kepada isterinya sebagai mana tersebut dalam ayat 29.

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 28

28. Dia (Musa) berkata: “Itulah (perjanjian) antara aku dan kamu. Mana saja dari kedua waktu yang ditentukan itu aku sempurnakan, maka tidak ada tuntutan tambahan atas diriku (lagi). Dan Allah adalah saksi atas apa yang kita ucapkan.”

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 27

27. Berkatalah dia (Syu’aib): “Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu. Dan kamu Insya Allah akan mendapatiku termasuk orang – orang yang baik.”

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 26

26. Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), kerena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.”

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 25

25. Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan, ia berkata: “Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberikan balasan terhadap (kebaikan) mu memberi minum (ternak) kami.” Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya (Syu’aib) dan menceritakan kepadanya cerita (mengenai dirinya). Syu’aib berkata: “Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang – orang yang zaling itu.”

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 24

24. Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan 1119) yang Engkau turunkan kepadaku.”

1119). Yang dimaksud dengan “Khair” (kebaikan) dalam ayat ini menurut sebagian besar ahli Tafsir ialah “barang sedikit makanan”.

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 23

23. Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Madyan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menambat (ternaknya). Musa berkata: “Apakah maksumu (dengan berbuat begitu)?” Kedua wanita itu menjawab: “Kami tidak dapat meminumkan (ternak kam), sebelum penggembala – penggembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orng tua yang telah lanjut umurnya.”

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 22

22. Dan tatkala ia menghadap kejurusan negeri Madyan ia berdoa (lagi): “Mudah – mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar.”

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 21

21. Maka keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut menunggu – nunggu 1118) dengan khawatir, dia berdoa: “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang – orang yang zalim itu.”

1118). Maksudnya: merasa sangat khawatir, kalau – kalau ada orang yang menyusul untuk menangkapnya.

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 20

20. Dan datanglah seorang laki – laki dari ujung kota bergegas – gegas seraya berkata: “Hai Musa, sesungguhnya pembesar negeri sedang berunding tentang kamu untuk membunuhmu, sebab itu keluarlah (dari kota ini) sesungguhnya aku termasuk orang – orang yang memberi nasehat kepadamu.”

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 19

19. Maka tatkala Musa hendak memegang dengan keras orang yang menjadi musuh keduanya, musuhnya berkata: “Hai Musa, apakah kamu bermaksud hendak membunuhku, sebagaimana kamu kemarin telah membunuh seorang manusia? Kamu tidak bermaksud melainkan hendak menjadi orang yang berbuat sewenang – wenang di negeri (ini), dan tiadalah kamu hendak menjadi salah seorang dari orang – orang yang mengadakan perdamaian.”

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 18

18. Karena itu, jadilah Musa di kota itu merasa takut menunggu – nunggu dengan khawatir (akibat perbuatannya), maka tiba – tiba orang yang meminta pertolongan kemarin berteriak meminta pertolongan kepadanya. Musa berkata: “Sesungguhnya kamu benar – benar orang sesat yang nyata (kesesatannya).”

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 17

17. Musa berkata: “Ya Tuhanku, demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, aku sekali – kali tiada akan menjadi penolong bag orang – orang yang berdosa.”

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 16

16. Musa mendoa: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku.” Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 15

15. Dan Musa masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah 1116), maka didapatinya di dalam kota itu dua orang laki – laki yang berkelahi; yang seorang dari golongan (Bani Israil) dan seorang (lagi) dari musuhnya (kaum Fir’aun). Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Musa berkata: “Ini adalah perbuatan syaitan 1117) sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya).

1116). Maksudnya: tengah hari, di waktu penduduk sedang istirahat.

1117). Maksudnya: Musa menyesal atas kematian orang itu disebabkan pukulannya, karena dia bukanlah bermaksud untuk membunuhnya; hanya semata – mata membela kaumnya.

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 14

14. Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang – orang yang berbuat baik.

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 13

13. Maka kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 12

12. dan Kami cegah Musa dari menyusu kepda perempuan – perempuan yang mau menyusui (nya) sebelum itu; maka berkatalah saudara Musa: “Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu ahlul bait yang akan memeliharanya untukmu, dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?”

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 11

11. Dan berkatalah ibu Musa kepada saudara Musa yang perempuan: “Ikutilah dia”. Maka kelihatanlah Musa dari jauh, sedang mereka tidak mengetahuinya,

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 10

10. Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa 1115). Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, supaya ia termasuk orang – orang yang percaya (kepada janji Allah).

1115). Setelah ibu Musa menghanyutkan Musa di sungai Nil, maka timbullah penyesalan dan kesangsian hatinya lantaran kekhawatiran atas keselamatan Musa bahkan hampir – hampir ia berteiak meminta tolong kepada orang untuk mengambil anaknya itu kembali, yang akan mengakibatkan terbukanya rahasia bahwa Musa adalah anaknya sendiri.

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 9

9. Dan berkatalah isteri Fir’aun: “(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah – mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak”, sedang mereka tiada menyadari.

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 8

8. Maka dipungutkah ia oleh keluarga Fir’aun yang akibatnya dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sesungguhnya Fir’aun dan Haman beserta tentaranya adalah orang – orang yang bersalah.

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 7

7. Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa: “Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke dalam sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 6

6. dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir’aun dan Haman beserta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dari mereka itu 1114).

1114). Fir’aun selalu khawatir bahwa kerajaannya akan dihancurkan oleh Bani Israil, karena itu dia membunuh anak – anak laki – laki yang lahir dalam kalangan Bani Israil. Ayat ini menyatakan bahwa akan terjadi apa yang dikhawatirkannya itu.

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 5

5. Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang – orang yang  tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang – orang yang mewarisi (bumi) 1113).

1113). Lihat note 560.

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 4

4. Sesungguhnya Fir’aun telah berbuat sewenang – wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya pecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki – laki mereka dan membiarkan hidup anak – anak perempuan mereka 1112). Sesungguhnya Fir’aun termasuk orang – orang yang berbuat kerusakan.

1112). Golongan yang ditindas itu ialah Bani Israil, yang anak – anak laki – laki mereka dibunuh dan anak – anak perempuan mereka dibiarkan hidup.

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 3

3. Kami membacakan kepadamu sebagiandari kisah Musa dan Fir’aun dengan benar untuk orang – orang yang beriman.

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 2

2. Ini adalah ayat – ayat Kitab (Al Qur’an) yang nyata (dari Allah).

Al Qasas (Cerita - cerita) Ayat 1

1. Tha Sin 1111)

1111). Lihat note no 10.

An Naml (Semut) Ayat 93

93. Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda – tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan.”

An Naml (Semut) Ayat 92

92. Dan supaya aku membacakan Al Qur’an (kepada manusia). Maka barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya ia hanyalah mendapat petunjuk untuk (kebaikan) dirinya, dan barangsiapa yang sesat maka katakanlah: “Sesungguhnya aku (ini) tidak lain hanyalah salah satu pemberi peringatan.”

An Naml (Semut) Ayat 91

91. Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah sefala sesuatu, danaku diperintahkan supaya aku termasuk orang – orang yang berserah diri.

An Naml (Semut) Ayat 90

90. Dan barangsiapa yang membawa kejahatan, maka disungkurkanlah muka mereka ke dalam neraka. Tiadalah kamu dibalasi, melainkan (setimpal) dengan apa yang dahulu kamu kerjakan.

An Naml (Semut) Ayat 89

89. Barangsiapa yang membawa kebaikan, maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik daripadanya, sedang mereka itu adalah orang – orang yang aman tenteram dari kejutan yang dahsyat pada hari itu.

An Naml (Semut) Ayat 88

88. Dan kamu lihat gunung – gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap – tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

An Naml (Semut) Ayat 87

87. Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.

An Naml (Semut) Ayat 86

86. Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan malam supaya mereka beristirahat padanya dan siang yang menerangi? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda – tanda (kekuasaan Allah) bagi orang – orang yang beriman.

An Naml (Semut) Ayat 85

85. Dan jatuhlah perkataan (azab) atas mereka disebabkan kezaliman mereka, maka mereka tidak dapat berkata (apa – apa).

An Naml (Semut) Ayat 84

84. Hingga apabila mereka datang, Allah berfirman: “Apakah kamu telah mendustakan ayat – ayat-Ku, padahal ilmu kamu tidak meliputinya 1110), atau apakah yang telah kamu kerjakan?”

1110. Maksudnya: orang – orang musyrik Arab mendustakan ayat – ayat Allah, tanpa memikirkannya lebih dahulu.

An Naml (Semut) Ayat 83

83. Dan (ingatlah) hari (ketika) Kami kumpulkan dari tiap – tiap umat segolongan orang – orang yang mendustakan ayat – ayat Kami, lalu mereka dibagi – bagi (dalam kelompok – kelompok).

An Naml (Semut) Ayat 82

82. Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat – ayat Kami 1109).

1109). Yang dimaksud dengan “perkataan” di sini ialah ketentuan datangnya masa kehancuran alam. Salah satu dari tanda – tanda kehancuran alam ialah keluarnya dari bumi sejenis binatang melata yang disebut dalam ayat ini.

An Naml (Semut) Ayat 81

81. Dan kamu sekali – kali tidak dapat memimpin (memalingkan) orang – orang buta dari kesesatan mereka. Kamu tidak dapat menjadikan (seorangpun) mendengar, kecuali orang – orang yang beriman kepada ayat – ayat Kami, lalu mereka berserah diri.

An Naml (Semut) Ayat 80

80. Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang – orang yang mati mendengar dan (tidak pula) menjadikan orang – orang yang tuli mendengar panggilan, apabila mereka telah berpaling membelakang.

An Naml (Semut) Ayat 79

79. Sebab itu bertawakallah kepada Allah, sesungguhnya kamu berada di atas kebenaran yang nyata.

An Naml (Semut) Ayat 78

78. Sesungguhnya Tuhanmu akan menyelesaikan perkara antara mereka dengan keputusan-Nya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

An Naml (Semut) Ayat 77

77. Dan sesungguhnya Al Qur’an itu benar – benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang – orang yang beriman.

An Naml (Semut) Ayat 76

76. Sesungguhnya Al Qur’an ini menjelaskan kepada Bani Israil sebagian besar dari (perkara – perkara) yang mereka berselisih tentangnya.

An Naml (Semut) Ayat 75

75. Tiada sesuatupun yang gaib di langit dan di bumi, melainkan (terdapat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).

An Naml (Semut) Ayat 74

74. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar – benar mengetahui apa yang disembunyikan hati mereka dan apa yang mereka nyatakan.

An Naml (Semut) Ayat 73

73. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar – benar mempunyai kurnia yang besar (yang diberikan-Nya) kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri(nya).

An Naml (Semut) Ayat 72

72. Katakanlah: “Mungkin telah hampir datang kepadamu sebagian dari (azab) yang kamu minta (supaya) disegerakan itu 1108)”

1108). Maksudnya: Allah menerangkan bahwa kedatangan sebagian azab kepada mereka telah pasti. Para mufassirin menafsirkan bahwa azab yang akan segera mereka alami ialah kekalahan mereka di peperangan Badar.

An Naml (Semut) Ayat 71

71. Dan mereka (orang – orang kafir) berkata: “Bilakah datangnya azab itu, jika memang kamu orang – orang yang benar?”

An Naml (Semut) Ayat 70

70. Dan janganlah kamu berduka cita terhadap mereka, dan janganlah (dadamu) merasa sempit terhadap apa yang mereka tipu dayakan.”

An Naml (Semut) Ayat 69

69. Katakanlah: “Berjalanlah kamu (di muka) bumi, lalu perhatikanlah bagaimana akibat orang – orang yang berdosa.

An Naml (Semut) Ayat 68

68. Sesungguhnya kami telah diberi ancaman dengan ini 1107) dan (juga) bapak – bapak kami dahulu; ini tidak lain hanyalah dongengan – dongengan orang dahulu kala.”

1107). Maksudnya: hari kebangkitan.

An Naml (Semut) Ayat 67

67. Berkatalah orang – orang yang kafir: “Apakah setelah kita menjadi tanah dan (begitu pula) bapak – bapak kita; apakah sesungguhnya kita akan dikeluarkan (dari kubur)?.

An Naml (Semut) Ayat 66

66. Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (kesana) malahan mereka ragu – ragu tentang akhirat itu, lebih – lebih lagi mereka buta darinya.

An Naml (Semut) Ayat 65

65. Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.

An Naml (Semut) Ayat 64

64. Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Katakanlah: “Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang – orang yang benar.”

An Naml (Semut) Ayat 63

63. Atau siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di daratan dan lautan dan siapa (pula) kah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya 1106)? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutuan (dengan-Nya).

1106). Yang dimaksud dengan rahmat Tuhan di sisi ialah air hujan yang menyebabkan suburnya tumbuh – tumbuhan.

An Naml (Semut) Ayat 62

62. Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai kalifah di bumi 1105)? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya).

1105). Yang dimaksud dengan “menjadikan manusia sebagai khalifah” ialah menjadikan manusia berkuasa di bumi.

An Naml (Semut) Ayat 61

61. Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam dan yang menjadikan sungai – sungai di celah – celahnya, dan yang menjadikan gunung – gunung untuk (mengkokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah di antara dua laut 1104)? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.

1104). Yang dimaksud dua laut di sini ialah laut yang asin dan sungai yang besar bermuara ke laut. Sungai yang tawar itu setelah sampai di muara, tidak langsung menjadi asin.

An Naml (Semut) Ayat 60

60. Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun – kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali – kali tidak mampu menumbuhkan pohon – pohonnya? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang – orang yang menyimpang (dari kebenaran).

An Naml (Semut) Ayat 59

59. Katakanlah: “Segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba – hamba-Nya yang dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan.

An Naml (Semut) Ayat 58

58. Dan Kami turunkan ujan atas mereka (hujan batu), maka amat buruklah hujan yang ditimpakan atas orang – orang yang diberi peringatan itu.

An Naml (Semut) Ayat 57

57. Maka Kami selamatkan dia beserta keluarganya, kecuali isterinya. Kami telah mentakdirkan dia termasuk orang – orang yang tertinggal (dibinasakan).

An Naml (Semut) Ayat 56

56. Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan: “Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu; karena sesungguhnya mereka itu orang – orang yang (mendakwakan dirinya) bersih 1103).”

1103). Perkataan kaum Luth kepada sesamanya ini merupakan ejekan terhadap Luth dan orang – orang beriman kepadanya, karena Luth dan orang – orang yang bersamanya tidak mau mengerjakan perbuatan mereka.

An Naml (Semut) Ayat 55

55. Mengapa kamu mendatangi laki – laki untuk (memenuhi) nafsu (mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu).”

An Naml (Semut) Ayat 54

54. Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah 1102) itu sedang kamu memperlihatkan(nya)?”

1102). Lihat note. 275.

An Naml (Semut) Ayat 53

53. Dan telah Kami selamatkan orang – orang yang beriman 1101) dan mereka itu selalu bertakwa.

1101). Yaitu Saleh A.S. dan orang – orang yang beriman kepada Allah yang bersama dengan dia.

An Naml (Semut) Ayat 52

52. Maka itulah rumah – rumah mereka dalam keadaaan runtuk disebabkan kezaliman mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu (terdapat) pelajaran bagi kaum yang mengetahui.

An Naml (Semut) Ayat 51

51. Maka perhatikanlah betapa sesungguhnya akibat makar mereka itu, bahwasanya Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya.

An Naml (Semut) Ayat 50

50. Dan merekapun merencanakan makar dengan sungguh – sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari.

An Naml (Semut) Ayat 49

49. Mereka berkata: “Bersumpahlah kamu dengan nama Allah, bahwa kita sungguh – sungguh akan menyerangnya dengan tiba – tiba beserta keluarganya di malam hari, kemudian kita katakan kepada warisnya (bahwa) kita tidak menyaksikan kematian keluarganya itu, dan sesungguhnya kita adalah orang – orang yang benar.”

An Naml (Semut) Ayat 48

48. Dan adalah di kota itu 1100), sembilan orang laki – laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan.

1100). Menurut ahli tafsir yang dimaksud dengan kota ini ialah kota kaum Samud yaitu kota Al Hijr.

An Naml (Semut) Ayat 47

47. Mereka menjawab: “Kami memdapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan orang – orang yang besertamu.” Saleh berkata: “Nasibmu ada pada sisi Allah, (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu kaum yang diuji.”

An Naml (Semut) Ayat 46

46. Dia berkata: “Hai kaumku mengapa kamu minta disegerakan keburukan sebelum (kamu minta) kebaikan? Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat.”

An Naml (Semut) Ayat 45

45. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus kepada (kaum) Samud saudara mereka Saleh (yang berseru): “Sembahlah Allah.” Tetapi tiba – tiba mereka (jadi) dua golongan yang bermusuhan.

An Naml (Semut) Ayat 44

44. Dikatakan kepadanya: “Masuklah ke dalam istana.” Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman: “Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca.” Berkatalah Bilqis: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah Tuhan semesta alam.”

An Naml (Semut) Ayat 43

43. Dan apa yang disembahnya selama ini selain Allah, mencegahnya (untuk melahirkan keislamannya), karena sesungguhnya dia dahulunya termasuk orang – orang yang kafir.

An Naml (Semut) Ayat 42

42. Dan ketika Balqis datang, ditanyakanlah kepadanya: “Serupa inikah singgasanamu?” Dia menjawab: “Seakan – akan singgasana ini singgasanaku, kami telah diberi pengetahuan sebelumnya 1099) dan kami adalah orang – orang yang berserah diri.”

1099). Maksudnya: pengetahuan tentang kenabian Sulaiman A.S. Balqis telah mengetahui kenabian Sulaiman itu, sebelum dipindahkan singgasananya dari negeri Saba’ ke Palestina dalam sekejap mata.

An Naml (Semut) Ayat 41

41. Dia berkata: “Robahlah baginya singgasananya; maka kita akan melihat apakah dia mengenal ataukah dia termasuk orang – orang yang tidak mengenal(nya).”

An Naml (Semut) Ayat 40

40. Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab 1098): “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.”

1098). Al Kitab di sini maksudnya: ialah Kitab yang diturunkan sebelum Nabi Sulaiman ialah Taurat dan Zabur.

An Naml (Semut) Ayat 39

39. Berkata ‘Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: “Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar – benar kuat untuk membawanya dan lagi dapat dipercaya.”

An Naml (Semut) Ayat 38

38. Berkata Sulaiman: “Hai pembesar – pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang – orang yang berserah diri.”

An Naml (Semut) Ayat 37

37. Kembalilah kepada mereka sungguh kami akan mendatangi mereka dengan balatentara yang mereka tidak kuasa melawannya, dan pasti kami akan mengusir mereka dari negeri itu (Saba’) dengan terhina dan mereka menjadi (tawanan – tawanan) yang hina dina.”

An Naml (Semut) Ayat 36

36. Maka tatkala utusan itu sampai kepada Sulaiman, Sulaiman berkata: “Apakah (patut) kamu menolong aku dengan harta? Maka apa yang diberikan Allah kepadaku lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya kepadamu; tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu.

An Naml (Semut) Ayat 35

35. Dan sesungguhnya aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan (membawa) hadiah, dan (aku akan) menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh utusan – utusan itu.”

An Naml (Semut) Ayat 34

34. Dia berkata: “Sesungguhnya raja – raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina, dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat.

An Naml (Semut) Ayat 33

33. Mereka menjawab: “Kita adalah orang – orang yang memiliki kekuatan dan (juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan keputusan berada di tanganmu, maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan.”

An Naml (Semut) Ayat 32

32. Berkata dia (Balqis): “Hai para pembesar berilah aku pertimbangan dalam urusanku (ini) aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelis(ku).”

An Naml (Semut) Ayat 31

31. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang – orang yang berserah diri.”

An Naml (Semut) Ayat 30

30. Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi) nya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

An Naml (Semut) Ayat 29

29. Berkata ia (Balqis): “Hai pembesar – pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia.

An Naml (Semut) Ayat 28

28. Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkanlah kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan.”

An Naml (Semut) Ayat 27

27. Berkata Sulaiman: “Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu termasuk orang – orang yang berdusta.

An Naml (Semut) Ayat 26

26. Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Dia, Yang mempunyai Arsy yang besar.”

An Naml (Semut) Ayat 25

25. agar mereka tidak menyembah Allah Yang mengerluarkan apa yang terpendam di langit dan bumi 1097) dan Yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan.

1097). Umpamanya: menurunkan hujan dari langit, menumbuhkan tanam – tanaman, mengeluarkan logam dari bumi dan sebagainya.

An Naml (Semut) Ayat 24

24. Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan – perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk,

An Naml (Semut) Ayat 23

23. Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita 1096) yang memerintah mereka dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar.

1096). Yaitu ratu Bilqis yang memerintah Kerajaan Sabaiyah di zaman Nabi Sulaiman.

An Naml (Semut) Ayat 22

22. Maka tidak lama kemudian (datanglah hud – hud), lalu ia berkata: “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya, dan kebawa kepadamu dari negeri Saba’ 1095) suatu berita penting yang diyakini.

1095). Saba’ nama kerajaan di zaman dahulu, ibu kotanya Ma’rib yang letaknya dekat kota San’aa ibu kota Yaman sekarang.

An Naml (Semut) Ayat 21

21. Sungguh aku benar – benar akan mengazabnya dengan azab yang keras, atau benar – benar menyembelihnya kecuali jika benar – benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang.”

An Naml (Semut) Ayat 20

20. Dan dia memeriksa burung – burung lalu berkata: “Mengapa aku tidak melihat hud – hud 1094), apakah dia termasuk yang tidak hadir.

1094). Hud – hud : sejenis burung pelatuk.

An Naml (Semut) Ayat 19

19. maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhoi; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba – hamba-Mu yang saleh.”

An Naml (Semut) Ayat 18

18. Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: “Hai semut – semut, masuklah ke dalam sarang – sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”;

An Naml (Semut) Ayat 17

17. Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).

An Naml (Semut) Ayat 16

16. Dan Sulaiman telah mewarisi Dawud 1093), dan dia berkata: “Hai manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar – benar suatu kurnia yang nyata.”

An Naml (Semut) Ayat 15

15. Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Dawud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba – hamba-Nya yang beriman.”

An Naml (Semut) Ayat 14

14. Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang – orang yang berbuat kebinasaan.

An Naml (Semut) Ayat 13

13. Maka tatkala mukjizat – mukjizat Kami yang jelas itu sampai kepada mereka, berkatalah mereka: “Ini adalah sihir yang nyata.”

An Naml (Semut) Ayat 12

12. Dan masukkanlah tanganmu ke leher bajumu 1092), niscaya ia akan keluar putih (bersinar) bukan karena penyakit. (Kedua mukjizat ini) termasuk sembilan buah mukjizat (yang akan dikemukakan) kepada Fir’aun dan kaumnya. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik.”

1092). Maksudnya: meletakkan tangan ke dalam dada melalui leher baju.

An Naml (Semut) Ayat 11

11. tetapi orang yang berlaku zalim, kemudian ditukarnya kezalimannya dengan kebaikan (Allah akan mengampuninya); maka sesungguhnya Aku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

An Naml (Semut) Ayat 10

10. dan lemparkanlah tongkatmu.” Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak – gerak seperti dia seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh. “Hai Musa, janganlah kamu takut. Sesungguhnya orang yang dijadikan rasul, tidak takut dihadapan-Ku,

An Naml (Semut) Ayat 9

9. (Allah berfirman): “Hai Musa, sesungguhnya, Aku-lah Allah, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana,

An Naml (Semut) Ayat 8

8. Maka tatkala dia tiba di (tempat) api itu, diserulah dia: “Bahwa telah diberkati orang – orang yang berada di dekat api itu, dan orang – orang yang berada di sekitarnya. Dan Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.”

An Naml (Semut) Ayat 7

7. (Ingatlah) ketika Musa berkata kepada keluarganya: “Sesungguhnya aku melihat api. Aku kelak akan membawa kepadamu kabar darinya, atau aku membawa kepadamu suluh api supaya kamu dapat berdiang.”

An Naml (Semut) Ayat 6

6. Dan sesungguhnya kamu benar – benar diberi Al Qur’an dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.

An Naml (Semut) Ayat 5

5. Mereka itulah orang – orang yang mendapat (di dalam) azab yang buruk dan mereka di akhirat adalah orang – orang yang paling merugi.

An Naml (Semut) Ayat 4

4. Sesungguhnya orang – orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan – perbuatan mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan).

An Naml (Semut) Ayat 3

3. (yaitu) orang – orang yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat.

An Naml (Semut) Ayat 2

2. untuk menjadi petunjuk dan berita gembira bagi orang – orang yang beriman,

An Naml (Semut) Ayat 1

1. Tha Sin 1091) (Surat) ini adalah ayat – ayat Al Qur’an, dan (ayat – ayat) Kitab yang menjelaskan,

1091). Lihat note no 10.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 227

227. kecuali orang – orang (penyair – penyair) yang beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kezaliman. Dan orang – orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 226

226. dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)?,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 225

225. Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap – tiap lembah 1090),

1090). Yang dimaksud dengan ayat ini ialah bahwa sebagian penyair – penyair itu suka mempermainkan kata – kata dan tidak mempunyai tujuan yang baik yang tertentu dan tidak punya pendirian.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 224

224. Dan penyair – penyair itu diikuti oleh orang – orang yang sesat.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 223

223. mereka menghadapkan pendengaran (kepada syaitan) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang – orang pendusta.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 222

222. Mereka turun kepada tiap – tiap pendusta lagi yang banyak dosa,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 221

221. Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaitan – syaitan itu turun?

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 220

220. Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 219

219. dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang – orang yang sujud.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 218

218. Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk salat).

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 217

217. Dan bertakwalah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 216

216. Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah: “Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan;

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 215

215. dan rendahkanlah dirimu terhadap orang – orang yang mengikutimu, yaitu orang – orang yang beriman.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 214

214. Dan berilah peringatan kepada kerabat – kerabatmu yang terdekat,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 213

213. Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu termasuk orang – orang yang diazab.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 212

212. Sesungguhnya mereka benar – benar dijauhkan dari mendengar Al Qur’an itu.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 211

211. Dan tidaklah patut mereka membawa turun Al Qur’an itu, dan merekapun tidak akan kuasa.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 210

210. Dan Al Qur’an itu bukanlah dibawa turun oleh syaitan – syaitan.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 209

209. untuk menjadi peringatan. Dan Kami sekali – kali tidak berlaku zalim.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 208

208. Dan Kami tidak membinasakan sesuatu negeripun, melainkan sesudah ada baginya orang – orang yang memberi peringatan;

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 207

207. niscaya tidak berguna bagi mereka apa yang mereka selalu nikmatinya.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 206

206. Kemudian datang kepada mereka azab yang telah diancamkan kepada mereka,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 205

205. Maka bagaimana pendapatmu jika Kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun – tahun.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 204

204. Maka apakah mereka meminta supaya disegerakan azab Kami?

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 203

203. lalu mereka berkata; “Apakah kami dapat diberi tangguh?”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 202

202. maka datanglah azab kepada mereka dengan mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 201

201. Mereka tidak beriman kepadanya, hingga mereka melihat adzab yang pedih,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 200

200. Demikianlah Kami masukkan Al Qur’an ke dalam hati orang – orang yang durhaka.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 199

199. lalu ia membacakannya kepada mereka (orang-orang kafir): niscaya mereka tidak akan beriman kepadanya.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 198

198. Dan kalau Al Qur’an itu Kami turunkan kepada salah seorang dari golongan bukan Arab,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 197

197. Dana apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya?

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 196

196. Dan sesungguhnya Al Qur’an itu benar – benar (tersebut) dalam kitab – kitab yang dahulu.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 195

195. dengan bahasa Arab yang jelas.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 194

194. ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang – orang yang memberi peringatan,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 193

193. dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al Amiin (Jibril),

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 192

192. Dan sesungguhnya Al Qur’an ini benar – benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 191

191. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar – benar Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 190

190. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar- benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 189

189. Kemudian mereka mendustakan Syu’aib, lalu mereka ditimpa azab pada hari mereka dinaungi awan. Sesungguhnya azab itu adalah azab hari yang besar.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 188

188. Syu’aib berkata: “Tuhanku lebih mengetahui apa yang kami kerjakan.”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 187

187. Maka jatuhkanlah atas kami gumpalan dari langit, jika kamu termasuk orang – orang yang benar.”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 186

186. dan kamu tidak lain melainkan seorang manusia seperti kami, dan sesungguhnya kami yakin bahwa kamu benar – benar termasuk orang – orang yang berdusta.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 185

185. Mereka berkata: “Sesungguhnya kamu adalah salah seorang dari orang – orang yang kena sihir,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 184

184. dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat – umat yang dahulu.”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 183

183. Dan janganlah kamu merugkan manusia pada hak – haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan;

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 182

182. dan timbanglah dengan timbangan yang lurus.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 181

181. Sempurnakanlan takaran dan janganlah kamu termasuk orang – orang yang merugikan;

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 180

180. dan aku sekali – kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain; hanyalah dari Tuhan semesta alam.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 179

179. maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku;

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 178

178. Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 177

177. ketika Syu’aib berkata kepada mereka: “Mengapa kamu tidak bertakwa?

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 176

176. Penduduk Aikah 1089) telah mendustakan rasul – rasul.

1089), Yang dimaksud dengan “penduduk Aikah” ialah penduduk Madyan yaitu kaum Nabi Syu’aib A.S.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 175

175. Dan sesungguhnya Tuhanmu, benar – benar Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 174

174. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar – benar terdapat bukti – bukti yang nyata. Dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 173

173. Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu) maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang – orang yang telah diberi peringatan itu.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 172

172. Kemudian Kami binasakan yang lain.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 171

171. kecuali seorang perempuan tua (istrinya), yang termasuk dalam golongan yang tinggal.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 170

170. Lalu Kami selamatkan ia beserta keluarganya semua,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 169

169. (Luth berdoa): “Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan.”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 168

168. Luth berkata: “Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatanmu.”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 167

167. Mereka menjawab: “Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar – benar kamu termasuk orang – orang yang diusir.”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 166

166. dan kamu tinggalkan isteri – isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang – orang yang melampaui batas.”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 165

165. Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 164

164. Dan aku sekali – kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 163

163. maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 162

162. Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 161

161. ketika saudara mereka, Luth, bertanya kepada mereka: “Mengapa kamu tidak bertakwa?

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 160

160. Kaum Luth telah mendustakan rasul – rasul.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 159

159. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar – benar Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 158

158. maka mereka ditimpa azab. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar – benar terdapat bukti yang nyata. Dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 157

157. Kemudian mereka membunuhnya, lalu mereka menyesal,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 156

156. Dan janganlah kamu sentuh unta betina itu dengan sesuatu kejahatan, yang menyebabkan kamu akan ditimpa oleh azab hari yang besar.”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 155

155. Saleh menjawab: “Ini seekor unta betina, ia mempunyai giliran untuk mendapatkan air, dan kamu mempunyai giliran pula untuk mendapatkan air di hari yang tertentu.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 154

154. Kamu tidak lain melainkan seorang manusia seperti kami; maka datangkanlah sesuatu mukjizat, jika kamu memang termasuk orang – orang yang benar.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 153

153. Mereka berkata: “Sesungguhnya kamu adalah salah seorang dari orang – orang yang kena sihir.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 152

152. yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan”.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 151

151. dan janganlah kamu menaati perintah orang – orang yang melewati batas,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 150

150. maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku;

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 149

149. Dan kamu pahat sebagian dari gunung – gunung untuk dijadikan rumah – rumah dengan rajin;

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 148

148. dan tanam – tanaman dan pohon – pohon kurma yang mayangnya lembut.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 147

147. di dalam kebun – kebun serta mata air,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 146

146. Adakah kamu akan dibiarkan tinggal di sini (di negeri kamu ini) dengan aman,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 145

145. Dan aku sekali – kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu, upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 144

144. maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 143

143. Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 142

142. Ketika saudara mereka, Saleh, berkata kepada mereka: “Mengapa kamu tidak bertakwa?

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 141

141. Kaum Samudtelah mendustakan rasul – rasul.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 140

140. Dan sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 139

139. Maka mereka mendustakan Hud, lalu Kami binasakan mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar – benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 138

138. dan kami sekali – kali tidak akan diazab.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 137

137. (agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 136

136. Mereka menjawab: “Adalah sama saja bagi kami, apakah kamu memberi nasihat atau tidak memberi nasihat,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 135

135. sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar.”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 134

134. dan kebun – kebun dan mata air,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 133

133. Dan telah menganugerahkan kepadamu binatang – binatang ternak, dan anak – anak,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 132

132. Dan bertakwalah kepada Allah yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 131

131. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 130

130. Dan apabila kamu menyiksa, maka kamu menyiksa sebagai orang – orang kejam dan bengis.

=

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 129

129. dan kamu membuat benteng – benteng dengan maksud supaya kamu kekal (di dunia)?

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 128

128. Apakah kamu mendirikan pada tiap – tiap tanah tinggi bangunan untuk bermain – main 1088).

1088). Maksudnya: untuk bermewah – mewah dan memperlihatkan kekayaan.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 127

127. Dan sekali – kali aku tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 126

126. maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 125

125. Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 124

124. Ketika saudara mereka Hud berkata kepada mereka: “Mengapa kamu tidak bertakwa?

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 123

123. Kaum ‘Ad telah mendustakan para rasul.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 122

122. Dan sesungguhnya Tuhanmu Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 121

121. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar – benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 120

120. Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang – orang yang tinggal.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 119

119. Maka Kami selamatkan Nuh dan orang – orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 118

118. maka itu adakanlah suatu keputusan antaraku dan antara mereka, dan selamatkanlah aku dan orang – orang yang mukmin besertaku.”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 117

117. Nuh berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku;

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 116

116. Mereka berkata: “Sungguh jika kamu tidak (mau) berhenti hai Nuh, niscaya benar – benar kamu akan termasuk orang – orang yang dirajam.”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 115

115. Aku (ini) tidak lain melainkan pemberi peringatan yang menjelaskan”.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 114

114. Dan aku sekali – kali tidak akan mengusir orang – orang yang beriman.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 113

113. Perhitungan (amal perbuatan) mereka tidak lain hanyalah kepada Tuhanku, kalau kamu menyadari.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 112

112. Nuh menjawab: “Bagaimana aku mengetahui apa yang telah mereka kerjakan?

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 111

111. Mereka berkata: “Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang – orang yang hina?”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 110

110. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku”.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 109

109. Dan aku sekali – kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan – ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 108

108. maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 107

107. Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 106

106. Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka: “Mengapa kamu tidak bertakwa?

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 105

105. Kaum Nuh telah mendustakan para rasul.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 104

104. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar – benar Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 103

103. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar – benar terdapat tanda – tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 102

102. maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi (ke dunia) niscaya kami menjadi orang – orang yang beriman”.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 101

101. dan tidak pula mempunyai teman yang akrab,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 100

100. Maka kami tidak mempunyai pemberi syafaat seorangpun,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 99

99. Dan tiadalah yang menyesatkan kami kecuali orang – orang yang berdosa.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 98

98. karena kita mempersamakan kamu dengan Tuhan semesta alam.”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 97

97. “demi Allah: sungguh kita dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 96

96. Mereka berkata sedang mereka bertengkar di dalam neraka:

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 95

95. dan bala tentara iblis semuanya.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 94

94. Maka mereka (sembahan – sembahan itu) dijungkirbalikkan ke dalam neraka bersama – sama orang – orang yang sesat,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 93

93. selain dari Allah? Dapatkan mereka menolong kamu atau menolong diri mereka sendiri?"

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 92

92. dan dikatakan kepada mereka: “Dimanakah berhala – berhala yang dahulu kamu selalu menyembah(nya),

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 91

91. dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang – orang yang sesat,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 90

90. dan (di hari itu) didekatkanlah surga kepada orang – orang yang bertakwa,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 89

89. kecuali orang – orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 88

88. (yaitu) di hari harta dan anak – anak laki – laki tidak berguna,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 87

87. dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 86

86. dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang – orang yang sesat.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 85

85. dan jadikanlah aku termasuk orang – orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 84

84. dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang – orang (yang datang) kemudian,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 83

83. (Ibrahim berdoa): “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang – orang yang saleh,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 82

82. dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari Kiamat.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 81

81. dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali),

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 80

80. dan apabila aku sakit, Dia-lah Yang menyembuhkan aku,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 79

79. dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 78

78. (yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku,  maka Dia-lah yang menunjuki aku,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 77

77. karena sesungguhnya apa yang kamu sembah itu adalah musuhku, kecuali Tuhan Semesta Alam,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 76

76. kamu dan nenek moyang kamu yang dahulu?

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 75

75. Ibrahim berkata: “Maka apakah kamu telah memperhatikan apa yang selalu kamu sembah,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 74

74. Mereka menjawab: “(Bukan karena itu) sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian”.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 73

73. atau (dapatkah) mereka memberi manfaat kepadamu atau memberi mudharat?”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 72

72. Berkata Ibrahim: “Apakah berhala – berhala itu mendengar (doa)mu sewaktu kamu berdoa (kepadanya)?

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 71

71. Mereka menjawab: ‘Kami menyembah berhala – berhala dan Kami senantiasa tekun menyembahnya.”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 70

70. Mereka berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Apakah yang kamu sembah?”.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 69

69. Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 68

68. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar – benar Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 67

67. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar – benar merupakan suatu tanda yang besar (mu’jizat) dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 66

66. Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 65

65. Dan Kami selamatkan Musa dan orang – orang yang besertanya semuanya.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 64

64. Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain 1087).

1087). Yang dimaksud: “golongan yang lain” ialah Fir’aun dan kaumnya. Maksud ayat ini ialah di bagian yang terbelah itu Allah mendekatkan antara Fir’aun dan kaumnya dengan Musa dan Bani Israil.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 63

63. Lalu Kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu.” Maka terbelahlah lautan itu dan tiap – tiap belahan adalah seperti gunung yang besar.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 62

62. Musa menjawab: “Sekali – kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku.”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 61

61. Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut – pengikut Musa: “Sesungguhnya kita benar – benar akan tersusul.”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 60

60. Maka Fir’aun dan bala tentaranya dapat menyusuli mereka di waktu matahari terbit.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 59

59. demikian halnya dan Kami anugerahkan semuanya (itu) kepada Bani Israil 1086).

1086). Maksudnya: Allah akan memberikan kepada Bani Israil kerajaan yang kuat, kerasulan dan sebagainya di negeri yang telah dijanjikan.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 58

58. dan (dari) perbendaharaan dan kedudukan yang mulia 1085),

1085). Dengan pengejaran Fir’aun dan kaumnya untuk menyusul Musa dan Bani Israil, maka mereka telah keluar dari negeri mereka dengan meninggalkan kerajaan, kebesaran, kemewahan dan sebagainya.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 57

57. Maka Kami keluarkan Fir’aun dan kaumnya dari taman – taman dan mata air,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 56

56. dan sesungguhnya kita benar – benar golongan yang selalu berjaga – jaga.”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 55

55. dan sesungguhnya mereka membuat hal – hal yang menimbulkan amarah kita,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 54

54. (Fir’aun berkata): “ Sesungguhnya mereka (Bani Israil) benar – benar golongan kecil,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 53

53. Kemudian Fir’aun mengirimkan orang yang mengumpulkan (tentaranya) ke kota – kota.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 52

52. Dan Kami wahyukan (perintahkan) kepada Musa: “Pergilah di malam hari dengan membawa hamba – hamba-Ku (Bani Israil), karena sesungguhnya kamu sekalian akan disusuli.”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 51

51. sesungguhnya kami amat menginginkan bahwa Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami adalah orang – orang yang pertama – tama beriman.”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 50

50. Mereka berkata: “Tidak ada kemudharatan (bagi kami); sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 49

49. Fir’aun berkata: “Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia benar – benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu maka kamu nanti pasti benar – benar akan mengetahui (akibat perbuatanmu); sesungguhnya aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan 1084) dan aku akan menyalibmu semuanya.”

1084). Maksudnya: memotong tangan kanan dan kaki kiri atau sebaliknya.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 48

48. (yaitu) Tuhan Musa dan Harun”.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 47

47. mereka berkata: “Kami beriman kepada Tuhan semesta alam,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 46

46. Maka tersungkurlah ahli – ahli sihir sambil bersujud (kepada Allah),

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 45

45. Kemudian Musa melemparkan tongkatnya maka tiba – tiba ia menelan benda – benda palsu yang mereka ada – adakan itu 1083).

1083). Maksudnya: tali temali dan tongkat – tongkat yang dilemparkan ahli sihir itu yang terbayang seolah – olah menjadi ular, semuanya ditelan oleh tongkat Musa yang benar – benar menjadi ular.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 44

44. Lalu mereka melemparkan tali temali dan tongkat – tongkat mereka dan berkata: “Demi kekuasaan Fir’aun, sesungguhnya kami benar – benar akan menang”.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 43

43. Berkatalah Musa kepada mereka: “Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan”.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 42

42. Fir’aun menjawab: “Ya, kalau demikian, sesungguhnya kamu sekalian benar – benar akan menjadi orang yang didekatkan (kepadaku)”.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 41

41. Maka tatkala ahli – ahli sihir datang, mereka bertanya kepada Fir’aun; “Apakah kami sungguh – sungguh mendapat upah yang besar jika kami adalah orang – orang yang menang?”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 40

40. semoga kita mengikuti ahli – ahli sihir jika mereka adalah orang – orang yang menang 1082).”

1082). Maksudnya ialah bahwa mereka mengharapkan benar – benar ahli sihir itulah yang akan menang.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 39

39. dan dikatakan kepada orang banyak: “Berkumpullah kamu sekalian,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 38

38. Lalu dikumpulkan ahli – ahli sihir pada waktu yang ditetapkan di hari yang ma’lum 1081).

1081). Yaitu di wantu pagi, di hari yang dirayakan.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 37

37. niscaya mereka akan mendatangkan semua ahli sihir yang pandai kepadamu.”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 36

36. Mereka menjawab: “Tundalah (urusan) dia dan saudaranya dan kirimkanlah ke seluruh negeri orang – orang yang akan mengumpulkan (ahli sihir),

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 35

35. ia hendak mengusir kamu dari negerimu sendiri dengan sihirnya; maka karena itu apakah yang kamu anjurkan?”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 34

34. Fir’aun berkata kepada pembesar – pembesar yang berada di sekelilingnya: “Sesungguhnya Musa ini benar – benar seorang ahli sihir yang pandai,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 33

33. Dan ia menarik tangannya (dari dalam bajunya), maka tiba – tiba tangan itu jadi putih (bersinar) bagi orang – orang yang melihatnya.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 32

32. Maka Musa melemparkan tongkatnya, yang tiba – tiba tongkat itu (menjadi) ular yang nyata.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 31

31. Fir’aun berkata: “Datangkanlah sesuatu (keterangan) yang nyata itu, jika kamu adalah termasuk orang – orang yang benar”.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 30

30. Musa berkata: “Dan apakah (kamu akan melakukan itu) kendatipun aku tunjukkan kepadamu sesuatu (keterangan) yang nyata?”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 29

29. Fir’aun berkata: “Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku, benar – benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan”.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 28

28. Musa berkata: “Tuhan yang menguasai timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya: (Itulah Tuhanmu) jika kamu mempergunakan akal.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 27

27. Fir’aun berkata: “Sesungguhnya Rasulmu yang diutus kepada kamu sekalian benar – benar orang gila”.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 26

26. Musa berkata (pula) : “Tuhan kamu dan Tuhan nenek – nenek moyang kamu yang dahulu”.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 25

25. Berkata Fir’aun kepada orang – orang sekelilingnya: “Apakah kamu tidak mendengarkan?”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 24

24. Musa menjawab: “Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa – apa yang di antara keduanya (Itulah Tuhanmu), jika kamu sekalian (orang – orang) mempercayai-Nya”.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 23

23. Fir’aun bertanya: “Siapa Tuhan semesta alam itu?”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 22

22. Budi yang kamu limpahkan kepadaku itu adalah (disebabkan) kamu telah memperbudak Bani Israil”.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 21

21. Lalu aku lari meninggalkan kamu ketika aku takut kepadamu, kemudian Tuhanku memberikan kepadaku ilmu serta Dia menjadikanku salah seorang di antara rasul – rasul.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 20

20. Berkata Musa: “Aku telah melakukannya, sedang aku di waktu itu termasuk orang – orang yang khilaf.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 19

19. dan kamu telah berbuat suatu perbuatan yang telah kamu lakukan itu 1080) dan kamu termasuk golongan orang – orang yang tidak membalas guna”.

1080). Maksudnya: ialah perbuatan Nabi Musa A.S. membunuh orang Qibti. Selanjutnya lihat surat (28) Al Qashash ayat 15.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 18

18. Fir’aun menjawab: “Bukankah kami telah mengasuhmu di antara (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak – kanak dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu 1079).

1079). Nabi Musa A.S. tinggal bersama Fir’aun kurang lebih 18 tahun, sejak kecil.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 17

17. lepaskanlah Bani Israil (pergi) beserta kami”.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 16

16. Maka datanglah kamu berdua kepada Fir’aun dan katakanlah olehmu: “Sesungguhnya kami adalah Rasul Tuhan semesta alam,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 15

15. Allah berfirman: “Jangan takut (mereka tidak akan dapat membunuhmu), maka pergilah kamu berdua dengan membawa ayat – ayat Kami (mukjizat – mukjizat); sesungguhnya Kami bersamamu mendengarkan (apa – apa yang mereka katakan),

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 14

14. Dan aku berdosa terhadap mereka 1078), maka aku takut mereka akan membunuhku.

1078). Musa mengatakan dia berdosa terhadap orang – orang Mesir adalah menurut anggapan orang – orang Mesir itu, karenasebelumnya Muda tidak berdosa sebab dia membunuh orang Mesir itu tidak dengan sengaja. Selajutnya lihat surat (28) Al Qashash ayah 15.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 13

13. Dan (karenanya) sempitlah dadaku dan tidak lancar lidahku maka utuslah (Jibril) kepada Harun 1077).

1077). Maksudnya: agar Harun itu diangkat menjadi rasul untuk membantunya.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 12

 12. Berkata Musa: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku takut bahwa mereka akan mendustakan aku.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 11

11. (yaitu) kaum Fir’aun. Menagap mereka tidak bertakwa?”

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 10

10. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu menyeru Musa (dengan firman-Nya): “Datangilah kaum yang zalim itu,

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 9

9. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar – benar Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 8

8. Sesungguhnya pada demikian itu benar – benar terdapat suatu tanda kekuasaan Allah. Dan kebanyakan mereka tidak beriman.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 7

7. Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu berbagai macam tumbuh – tumbuhan yang baik?

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 6

6. Sungguh mereka telah mendustakan (Al Quran), maka kelak akan datang kepada mereka (kenyataan dari) berita – berita yang selalu mereka perolok – olokkan.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 5

5. Dan sekali – kali tidak datang kepada mereka suatu peringatan baru 1076) dari Tuhan Yang Maha Pemurah, melainkan mereka selalu berpaling darinya.

1076). Maksudnya: Ayat – ayat Al Quran yang baru diturunkan.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 4

4. Jika Kami kehendaki niscaya Kami menurunkan kepada mereka mukjizat dari langit, maka senantiasa kuduk – kuduk merek tunduk kepadanya.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 3

3. Boleh jadi kamu (Muhammad) akan membinasakan dirimu, karena mereka 1075) tidak beriman.

1075). Maksudnya: penduduk Mekah.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 2

2. Inilah ayat – ayat Al Quran yang menerangkan.

Asy Syu’ara (Para Penyair) Ayat 1

1. Ta Sim Min 1074).

1074). Lihat note 10.

Al Furqon (Pembeda) Ayat 77

77. Katakanlah (kepada orang – orang musyrik): “Tuhanku tidak mengindahkan kamu, melainkan kalau ada ibadatmu. (Tetapi bagaimana kamu beribadat kepada-Nya), padahal kamu sungguh telah mendustakan-Nya?, karena itu kelak (azab) pasti (menimpamu)’.

Al Furqon (Pembeda) Ayat 76

76. mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik – baik tempat menetap dan tempat kediaman.

Al Furqon (Pembeda) Ayat 75

75. Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamya,

Al Furqon (Pembeda) Ayat 74

74. Dan orang – orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri – isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang yang bertakwa.

Al Furqon (Pembeda) Ayat 73

73. Dan orang – orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat – ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang – orang yang tuli dan buta.

Al Furqon (Pembeda) Ayat 72

72. Dan orang – orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang – orang) yang mengerjakan perbuatan – perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.

Al Furqon (Pembeda) Ayat 71

71. Dan orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar – benarnya.

Al Furqon (Pembeda) Ayat 70

70. kecuali orang – orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Al Furqon (Pembeda) Ayat 69

69. (yakin) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,

Al Furqon (Pembeda) Ayat 68

68. Dan orang – orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya),

Al Furqon (Pembeda) Ayat 67

67. Dan orang – orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih – lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelajaran itu) di tengah – tengah antara yang demikian.

Al Furqon (Pembeda) Ayat 66

66. Sesungguhnya Jahannam itu seburuk – buruk tempat menetap dan tempat kediaman.

Al Furqon (Pembeda) Ayat 65

65. Dan orang – orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, jauhkan azab Jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal.”

Al Furqon (Pembeda) Ayat 64

64. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka 1073).

1073). Maksudnya: orang – orang yang sembahyang tahajjud di malam hari semata – mata karena Allah.

Al Furqon (Pembeda) Ayat 63

63. Dan hamba – hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang – orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang – orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata – kata yang baik.

Al Furqon (Pembeda) Ayat 62

62. Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur.