275. Orang-orang yang makan (mengambil) riba 174) tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila 175). Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu 176) (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
174). Riba itu ada dua macam: nasiha dan fadl. Riba nasiha ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadl penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dsb. Riba yang dimaksud dalam ayat ini riba nasiah yang berlipat ganda dan umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman Jahiliyah.
175). Maksudnya: orang yang mengambil riba tidak tenteram jiwanya seperti orang yang kemasukan syaitan.
176). Riba yang sudah diambil (dipungut) sebelum turun ayat ini, boleh tidak dikembalikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar