88. Syu’aib berkata: “Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti
yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-Nya aku dari pada-Nya rezki yang baik
(patutkah aku menyalahi perintah-Nya?). Dan aku tidak berkehendak menyalahi
kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali
(mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufiq
bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakal
dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar